Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Sahur Atau Buka Puasa Dengan Nasi Goreng, Ini Penjelasan Medisnya

NASI goreng mungkin menjadi salah satu menu makanan yang cukup mudah dibuat. Bahan-bahannya sederhana, bahkan sudah banyak produk menjual bumbu instannya seperti rasa pedas, ayam hingga sambal matah.
Namun sebagian orang menganggap, menu satu ini kurang pas apabila disantap saat buka puasa, khususnya sahur. Sebab akan berpengaruh terhadap sistem pencernaan, apalagi bisa mudah haus.

Spesialis gizi klinis, dr. Cindiawaty J Pudjiadi, MARS, MS, SpGK, mengatakan nasi goreng bisa tetap dikonsumsi saat berbuka puasa atau sahur, yakni dengan cara memasukkan bahan-bahan yang seimbang.
Bisa ditakar jumlah minyak untuk menggorengnya, ditambah sayuran, protein seperti daging atau telur," katanya saat ditemui di sela-sela konferensi pers pemecahan rekor MURI Berbuka Puasa dengan Nasi Goreng Peserta Terbanyak, yang digelar SASA di bilangan Jakarta Selatan, Kamis 29 April 2021.
Ia melanjutkan, tak semua nasi goreng yang disantap saat sahur dan berbuka puasa bisa berisiko terhadap kesehatan. Asalkan jumlah bahan-bahannya tetap sehat.

Selain itu, nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dibutuhkan manusia saat berpuasa. Apabila seseorang kekurangan kandungan tersebut (karbohidrat) maka akan berpengaruh terhadap kinerja otak dan lainnya.

"Jika tidak ada (makan) karbohidrat sama sekali, maka otak dan sel darah kita enggak dapat makanan," terangnya.

Oleh karenanya, memasak nasi goreng untuk berbuka puasa dan sahur harus didampingi dengan serat khususnya protein.

"Mau pakai telur silahkan, ayam, ikan. Ditambahkan kacang polong, sumber protein nabati tambah serat juga di situ," pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Jangan Sahur Atau Buka Puasa Dengan Nasi Goreng, Ini Penjelasan Medisnya"